Ada seekor kupu-kupu kecil, badannya ramping mungil. Sepasang sayapnya berwarna kelabu bergaris-garis biru. Sayapnya bercorak titik-titik berwarna kuning kemilau, dihiasi totol-totol warna hitam.
Karena keindahan sayapnya, Kupu-kupu kecil
jadi sombong. Ia suka membanggakan diri dan mengolok-olok binatang lain. Waktu
bertemu dengan seekor kumbang hitam, kupu-kupu kecil meledek, “ Tubuhmu jelek,
hitam pekat seperti arang!. ” Saat melihat seekor katak sedang berjemur di
pinggir kali, kupu-kupu kecil juga mengejek, “ Punggungmu menjijikan mulutmu
juga lebar sekali! "
Suatu
malam, kupu-kupu kecil melihat sinar kedip-kedip mendekat ke arahnya. Sinar itu
memancar dari tubh seekor binatang kecil. Rupanya, binatang itu adalah
kunang-kunang. Dipandanginya kunang-kunang engan perasaan kagum. “ Oh sungguh
indah binatang itu. Dia mempunyai sinar terang ditubuhnya.”
Kupu-kupu kecil ingin memiliki cahaya
seperti kunang-kunang. Ia ingin tubuhnya menjadi lebih indah dengan cahaya itu.
Kupu-kupu kecil lalu bertanya, “ Kunang-kunang dari mana kamu mendapatkan sinar itu? Aku ingin sekali memilikinya, agar
aku bisa berkeliaran di waktu malam.” “
Aku sejak lahir sudah begini”, kunang-kunang menjelaskan. “Tetapi setahuku, ada
benda lain yang bersinar,yaitu api.”
“ Dimana api itu
berada?” “ Dirumah manusia pada malam
hari.” Kupu-kupu kecil sangat gembira mendengar penjelasan Kunang-kunang.
Segera ia terbang menuju rumah manusia. Kupu-kupu kecil berhasil masuk melalui
celah angin di atas jendela. Kupu-kupu kecil langsung terpesona saat melihat
api menyala di sebuah pelita. Pelita adalah lampu sederhana yang menggunakan minyak. Api itu memancarkan
sinar yang menerangi seluruh ruangan. Dengan penuh semangat, Kupu-kupu kecil
mendekati pelita itu dan menyambar apinya. Ia ingin mengambil sedikit api untuk
ditempelkan di tubuhnya. Tetapi malang, api itu malah membakar sayapnnya.
“Awwwww!” kupu-kupu kecil terbang menjauh sambil berteriak kesakitan. Sayapnya
yang indah terbakar. Sayapnya yang indah terbakar. Kupu-kupu kecil menyesal
karena tak puas pada keindahan yang telah dimiliknya. Kini, ia tak bisa lagi
menyombongkan diri lagi. :D
0 komentar:
Posting Komentar